-->
https://www.idblanter.com/search/label/Template
https://www.idblanter.com
BLANTERORBITv101

Kaidah Kebahasaan Teks Novel "5cm"

Rabu, 28 Agustus 2019

5cm


Persahabatan 5 orang yaitu Genta, Riani, Zafran, Arial dan Ian. Kelimanya mempunyai sifat yang berbeda beda. Genta dianggap sebagai leader dan pimpinan kelompok mereka, juga merupakan orang yang paling di percaya sama mereka berlima, sebagai teman curhatnya Riani. Genta sendiri diam-diam menaruh perasaan pada Riani.

Riani  adalah satu-satunya cewek di kelompok mereka, Riani di gambarkan sebagai gadis yang cantik dan juga cerdas. Arial di gambarkan sebagai cowok yang tampan dan banyak perempuan naksir dan berebut ingin jadi kekasihnya, tetapi Arial pada saat itu tidak terlalu memikirkan seorang kekasih. Arial sering dipanggil Rambo oleh mereka berlima.  Arial juga memiliki seorang saudara kembar yang dipangil dengan Dinda.  Zafran di gambarkan sebagai  cowok yang kocak, senang bersyair dan membuat puisi-puisi, hidupnya seperti kurang lengkap jika tidak bersyair selama sehari, dan yang terakhir adalah Ian, cowok gendut pecinta bola dan juga fans berat Manchester United. Diantara Genta, Riani, Zafran Arial dan Ian yang belum lulus kuliah hanya Ian.
Kelima tokoh ini sudah bersahabat sejak lama, sudah selama 10 tahun mereka bersama. Kemana pun mereka pergi selalu bersama, nongkrong ala anak muda. Selama sepuluh tahun tak satu malam minggu pun yang tak dilewatkan bersama. Tak satu pun dari mereka pernah melewatkan berbagai momen kebahagiaan yang tengah dirasakan satu dan yang lainnya. Dari sering nongkrong bareng hingga merayakan wisuda.

Suatu ketika saat mereka sedang berkumpul di Secret Garden, rumah Arial. Zafran yang suka bersyair dia pun menceritakan apa yang dia ketahui tentang Plato seorang filsuf besar dunia, dia pernah berkata bahwa nantinya dalam kehidupan setiap manusia akan terjebak dalam sebuah gua gelap yang berisi keteraturan kemapanan, dan mereka senang berada di dalam karena mereka terbuai dengan segala kesenangan di sana dengan apa yang telah mereka capai, hingga akhirnya mereka takut keluar dari gua tersebut. Mereka memang bahagia, tetapi diri mereka kosong dan mereka tidak pernah menemukan siapa diri mereka sebenarnya, mereka tidak punya mimpi. Dan tiba-tiba Genta mempunyai sebuah ide untuk menjalani hidup mereka masing-masing sendiri tanpa bertemu satu sama lain, tidak saling berkomunikasi, tiga bulan untuk melihat bagaimana kehidupan mereka tanpa satu sama lain dan menyelesaikan urusan individual sampai suatu saat nanti Genta akan menghubungi mereka lewat sms untuk janjian bertemu. Semuanya pun diam, dan mencoba untuk menolaknya terutama Riani, karena tiga bulan itu waktu yang cukup lama untuk dia tidak bertemu sahabatnya itu. Dengan perkataan dari Genta dan Zafran akhirnya Riani pun menyetujuinya.

Walaupun mereka tidak boleh berkomunikasi, Zafran tiba-tiba ingin menelfon Dinda adik Arial, karena sudah lama Zafran suka dengan adik Rambo itu. Zafran pun mencoba menelfon dan berusaha agar yang mengangkat telfon itu Arial. Dinda itu cewek yang kurang reflek tentang perasaan cowok, rasa yang diberikan Zafran pun belum sampai perasaan Dinda.

Selama 3 bulan itu Arial menjalani hari-harinya bersama Indy, cewek yang selalu fitness bareng Arial. Indy juga telah menjadi pacar Arial semenjak mereka jalan bareng, Arial pun menyatakan perasaannya di atas bukit didekat villanya. Tiga bulan tidak bertemu dan komunikasi dengan sahabatnya membuat Arial sesekali merasakan kangen kepada sahabat-sahabatnya itu. Beda dengan Genta dan Riani mereka sibuk dengan pekerjaannya. Walaupun pekerjaan itu selalu menemani mereka sehingga hari pun tak terasa, mereka tetap merasakan betapa rindunya lama tidak bertemu para sahabatnya. Genta sangat rindu dengan sahabatnya terutama dengan senyum manis dari cewek yang selalu mengisi pikirannya yaitu Riani. Genta memiliki perasaan spesial kepada sahabat ceweknya itu. Riani pun sama, dia juga rindu dengan satu sahabat cowok yang selalu bisa buat Riani tersenyum dengan segala tingkah lakunya. Riani juga rindu dengan banana boat kesayangan Riani alias Ian yang selalu bersama memakan indomie Ian mie nya dan Riani cukup kuahnya.
Lain dengan kisah selama 3 bulan yang Ian jalani. Waktu tiga bulan itu Ian gunakan untuk menyelesaikan kuliahnya. Dibantu dengan nasehat dari dosennya yang bernama Konto Legowo, Ian pun mencoba agar waktu itu bisa menyelesaikan skripsinya. Sudah 6 tahun Ian kuliah, dan belum selesai. Dosennya pun menyuruh Ian untuk menyelesaikan skripsinya selama 2 bulan. Berbagai cara dengan semangat Ian pun bisa menyelesaikan skripsinya itu dan tinggal menuggu sidang. Ian pun sangat senang bisa lulus dan bisa membuat kedua orang tuanya bangga dengannya.
7 Agustus pukul 09.00 Genta mengirim pesan kepada teman-temannya untuk mempersiapkan diri untuk membawa peralatan yang akan dibawa pada rencana yang telah Genta buat. Tepat pada tanggal 14 Agustus setelah tiga bulan mereka tidak bertemu, akhirnya mereka berlima kembali bertemu dan mencurahkan semua rasa rindu satu sama lain yang di lakukan dalam sebuah perjalanan dari jakarta ke malang. Ternyata Genta mempunyai rencana yang luar biasa. Rencananya adalah mendaki puncak tertinggi di Pulau Jawa yaitu “MAHAMERU”. Genta ingin mengajak sahabatnya untuk mengikuti upacara di puncak gunung Mahameru. Selain mereka berlima Dinda adik Rambo pun ikut petualangan itu. Riani senang Dinda ikut karena ada teman perempuan.  Dari perjalanan mereka ini banyak pengalaman yang mereka ambil, pada saat diperjalanan menuju Malang maupun saat pendakian. Misalnya perbedaan orang desa dengan kota,  sebuah gagasan, pikiran, idealisme mengenai  Tanah  Air dan manusia-manusia nya sampai akhirnya perjuangan mereka berenam yang sesungguhnya terjadi ketika pendakian , segala halang rintangan, keajaiban-keajaiban, kebahagian, kesedihan, semua terjadi . Ketika melihat perjuangan hidup seorang penjual pecel di stasiun Lempuyangan  Yogyakarta, kekurangan air pada saat pendakian, takjub akan keindahan Ranu Kumbolo (Surganya Mahameru), keindahan padang safana yang membentang dengan di kelilingi pohon cemara, keindahan samudra di atas langit, indahnya bunga edelweis yang tumbuh banyak di Mahameru, seramnya kalimati yang membuat mereka merinding, Rambo yang merasa tak kuat untuk melanjutkan perjalanan tetapi bisa ditaklukan, saat batu-batu besar menerjang saat pendakian ke puncak sehingga melukai Ian dan Dinda, mereka membaca surat yang dibuat Daniek untuk sahabatnya yang sudah meninggal saat mendaki  Mahameru, melihat arwah Adrian (sahabat Daniek) yang memakai  blazer Almamater dengan membawa Bendera Merah Putih mengajak mereka untuk semangat karena puncak Mahameru sudah dekat, membuat mereka semua kaget,  Upacara Bendera Merah Putih yang berlangsung khidmad di puncak.
Dari tekad yang selalu mereka ingat yaitu ”…Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kamu. Dan…sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas. Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya serta mulut yang akan selalu berdoa…percaya pada 5 centimeter di depan kening kamu” mereka pun berhasil mencapai puncak Mahameru bersama sahabat-sahabat tercinta tanpa kekurangan suatu apa.  Genta merasa senang berhasil membawa sahabatnya untuk mengikuti upacara di puncak Mahameru.

Saat mereka beristirahat untuk pulang keesokan harinya, Riani dan Genta masih diluar tenda. Mereka ngobrol berdua. Genta tiba-tiba menyatakan perasaannya kepada Riani. Riani hanya bisa terdiam dan meneteskan air matanya. Riani pun menjawab pernyataan Genta. Riani sebenarnya sudah lama memiliki perasaan terhadap cowok yang suka besyair atau Zafran, hanya Zafran yang bisa selalu membuatnya tersenyum.  Melihat Riani bercerita, Genta pun mencoba menerima, jika itu memang membuat Riani senang Genta akan mencoba melepas perasaan itu toh Genta masih bisa sahabatan dengan Riani, dan Zafran pun sahabat Genta.  Zafran yang belum tidur didalam tenda pun mendengar percakapan Riani dan Genta. Zafran bingung kenapa dia tidak bisa merespon Riani sedangkan dia selalu sibuk dengan urusan cintanya dengan Dinda yang tak pernah direspon oleh Dinda. Dinda juga ikut menangis mendengar percakapan Genta dan Riani, lalu memeluk erat kakak kembarannya yang tidur disampingnya. Diam-diam Dinda memendam rasa untuk Genta.

Persahabatan mereka tak pernah putus, sampai mereka sudah memiliki keluarga sendiri. Anak-anak mereka pun akrab seperti orangtuanya yang bersahabat lama. Melihat anak-anaknya yang mengibarkan bendera Merah Putih dan mengadakan upacara ala anak kecil, Zafran, Riani, Genta, Arial, Ian, Dinda ingat dengan pengalaman mereka saat mengikuti upacara di puncak Mahameru lalu.

Kaidah Kebahasaan

1. Verba Material

- Melihat anak-anaknya yang mengibarkan bendera Merah Putih dan mengadakan upacara ala anak kecil.
- Zafran, Riani, Genta, Arial, Ian, Dinda ingat dengan pengalaman mereka saat mengikuti upacara di puncak Mahameru lalu.

2. Verba mental

- Arial di gambarkan sebagai cowok yang tampan dan banyak perempuan naksir dan berebut ingin jadi kekasihnya, tetapi Arial pada saat itu tidak terlalu memikirkan seorang kekasih.
- Walaupun pekerjaan itu selalu menemani mereka sehingga hari pun tak terasa, mereka tetap merasakan betapa rindunya lama tidak bertemu para sahabatnya.

3. Konjungsi temporal

- Saat mereka beristirahat untuk pulang keesokan harinya, Riani dan Genta masih diluar tenda.
- Dinda juga ikut menangis mendengar percakapan Genta dan Riani, lalu memeluk erat kakak kembarannya yang tidur disampingnya.

4. Kata sifat

- Zafran di gambarkan sebagai  cowok yang kocak, senang bersyair dan membuat puisi-puisi, hidupnya seperti kurang lengkap jika tidak bersyair selama sehari, dan yang terakhir adalah Ian, cowok gendut pecinta bola dan juga fans berat Manchester United.
- Riani  adalah satu-satunya cewek di kelompok mereka, Riani di gambarkan sebagai gadis yang cantik dan juga cerdas.

5. Kalimat langsung
-

6. Kalimat tidak langsung
-

7. Lampau
- Melihat anak-anaknya yang mengibarkan bendera Merah Putih dan mengadakan upacara ala anak kecil, Zafran, Riani, Genta, Arial, Ian, Dinda ingat dengan pengalaman mereka saat mengikuti upacara di puncak Mahameru lalu.