-->
https://www.idblanter.com/search/label/Template
https://www.idblanter.com
BLANTERORBITv101

Latihan Berjawa

Senin, 07 Januari 2019



Ya, saya sudah mulai melatih ini sejak masuk SMA kemarin memang. Karena saya pikir, aneh juga sih suku Jawa gak bisa bahasa Jawa. Dan sebenarnya saya bukan gak bisa sih ya, saya hanya belum terbiasa aja.

Belum terbiasa dalam artian, saat saya mencoba untuk berbahasa Jawa adakalanya saya pasti lupa salah satu bahasa Jawa yang membuat kalimat tersebut menjadi hancur. Entah saya terkena penyakit apa saya gak tau, tapi yang pasti saya dalam berbahasa Jawa tentunya sangat jarang sempurna. Mulai dari karena pengucapannya, bahasanya, dan lainnya. Contoh kecilnya saja seperti ini :

Situasinya saat itu saya meminta teman saya untuk berpindah kursi karena saya ingin duduk disitu, lalu dengan keterbatasan kejawaan saya lantas berbicara.
"Awas woy, aku arep duduk neng kene"
Nah itulah yang saya maksud tidak sempurna. Ada satu kata yang terkadang saya lupa bahasa jawanya sehingga saya memakai bahasa Indonesia. Padahal setelah saya berbicara seperti itu, lalu berpikir bahwa perkataan saya ada yang salah. Maka, saya akan mencari apa bahasa Jawa yang benar. Dan hasilnya, ya saya tahu apa bahasa jawanya dari "duduk" tersebut. Hanya saja karena jam terbang saya dalam berjawa sangat minim, maka terjadilah akulturasi antara bahasa Jawa dan Indonesia yang tentunya sangat geli didengar.

Bahkan tidak jarang, disela saya mengucapkan bahasa jawa dan lupa terhadap suatu kata. Saya justru bertanya disela pengobrolan tersebut tentang apa bahasa jawanya dari kata yang saya lupa tadi ke orang yang saya ajak ngobrol!. Seperti ini :
A : "Untung aku nggowo duit... (mikir) eh, bahasa jawanya 50 itu apa?"
B : "Seket"
A : "Oh iya itu" (lalu mengulang kalimat Jawa tadi) "Untung aku nggowo duit seket ewu"
Gak punya malu sekali bukan? Ngomong bahasa Jawa, tapi nanya dulu bahasa jawanya apa.

Selain hal itu, saya dalam mengucap bahasa Jawa terkadang harus berpikir dahulu dan ketika mengucap sangat terbata-bata. Saking terbata-bata nya, kalau aja ada semen bisa jadi tembok itu. Jika mungkin orang Jawa biasanya mengucapkan 1 kalimat hanya dengan hitungan 5 detik. Maka saya mengucapkan 1 kalimat tersebut bisa saja menjadi 25 detik.

5 detik : mikir bahasa jawanya
5 detik : merangkai bahasanya
10+5 detik : melontarkan bahasa Jawa sambil gagap

Ketika saya bertemu dengan teman yang kesehariannya fasih berbahasa Jawa, terkadang menjadi beban tersendiri. Apalagi dengan teman baru, mau gak mau harus bisa mengimbangi percakapannya. Kalaupun mencoba mengimbangi dengan bahasa Jawa, di tengah percakapan biasanya saya balik lagi ke format awal yaitu berbahasa Indonesia, yang disebabkan saya malu karena saya hampir gak ada bedanya dengan "Aziz Gagap". Namun ada satu hal yang mengganjal saya dalam latihan berbahasa Jawa ini.

Ada beberapa atau bahkan banyak teman saya yang menganggap saya gak cocok ngomong Jawa. Entah karena muka saya yang tinggal di "Kota" Labda atau karena memang saya hanya cocok berbahasa Indonesia. Yang jelas, saya sadar bahwa hal tersebut cukup wajar karena memang saya jarang ngomong Jawa. Dan juga kalau pun saya berbahasa Jawa, jika didengar mungkin bakal seperti orang berkebutuhan khusus dalam berbicara yang memakai isyarat. Terkadang, teman-teman saya bertanya apa sebenarnya suku saya, yang tidak jarang saya jawab dengan ngegas "JAWA LAH!!".

Dalam berbagai kesulitan tersebut, saya masih tetap semangat supaya saya dapat khatam bahasa Jawa ini. Jadi buat kalian yang fasih berbahasa Jawa, tolong lah bantu saya, sebab saya tidak mengikuti kursus bahasa Jawa (karena saya tahu, ikut kursus itu bayar sedangkan saya tidak punya uang).


  1. "JUDI POKER | TOGEL ONLINE | TEMBAK IKAN | CASINO | JUDI BOLA / SBOBET | SEMUA LENGKAP HANYA DI : WWW.DEWALOTTO.ME
    DAFTAR DAN BERMAIN BERSAMA 1 ID BISA MAIN SEMUA GAMES YUKK>> pin BB : 7BF59345

    "

    BalasHapus