-->
https://www.idblanter.com/search/label/Template
https://www.idblanter.com
BLANTERORBITv101

Hal Menyenangkan

Minggu, 16 September 2018

Hal yang menyenangkan mungkin adalah suatu hal yang sangat diinginkan oleh semua orang termasuk saya. Dan selama 16 tahun saya hidup ini, pastinya sudah banyak juga hal-hal menyenangkan yang terjadi kepada diri saya juga. Mungkin akan saya jelaskan ketika sejak saya masih kecil hingga sampai sekarang, yang pastinya gak semuanya bakal saya jelaskan karena ingatan saya gak terlalu kuat.

Hal menyenangkan ketika kecil akan saya awali ketika masa sekolah dasar, bersama teman-teman yang ada di lingkungan sekitar saya. Dulu, saya sering bermain ke tempat tetangga saya tepatnya di depan dan di samping rumah saya. Di depan rumah saya ada Alam yang umurnya 3 tahun lebih muda dari saya. Di samping rumah saya ada Alif yang umurnya sebaya dengan saya. Hampir setiap hari saya selalu mendatangi rumah mereka dan kami bertiga adalah teman yang sangat dekat satu sama lain, dan jika diumpamakan kalau ada seorang yang tidak ada di antara 3 tadi bakal berasa kurang rasanya.

Saya selalu bermain dengan mereka ketika sehabis pulang sekolah. Sangat menyenangkan rasanya bisa bermain dengan mereka setelah bersekolah. Seingat saya, tujuan pertama setelah pulang sekolah adalah rumahnya Alam karena dia pulang lebih cepat berbeda dengan Alif yang sebaya dengan saya. Saya selalu kesana dan banyak sekali yang saya lakukan bersama alam untuk bermain tentunya. Bermain lompat-lompat di kasur nya yang empuk dan juga menaiki tangga hingga melihat kelinci. Ataupun hanya menonton kartun seperti Tom & Jerry adalah hal yang sangat menyenangkan.

Jika sudah puas dan Alif sudah pulang dari sekolahnya, saya dan alam akan kerumah Alif. Berbeda rumah, maka berbeda lagi bermainnya. Saya gak bisa lompat seenaknya karena saya tau itu dirasa kurang sopan yang notabene ayah dari Alif adalah Pak Haji di lingkungan saya. Tetapi jika saya bermain disana, permainannya lebih modern karena Alif mempunyai Laptop yang ada gamenya. Meskipun saya hanya menonton (karena saya belum bisa menggunakan laptop waktu itu), rasanya sangat menyenangkan apalagi ketika diberi kesempatan oleh Alif untuk mencoba bermain walau pada ujungnya diberikan kembali ke Alif karena saya belum terlalu lancar.

Selain bermain dengan dua teman saya tersebut, saya suka bermain sepakbola. Walaupun sebenarnya kedua teman saya tadi yaitu Alif dan Alam jarang untuk ikut bermain bersama karena tidak terlalu suka sepakbola, tetapi saya punya teman satu sekolah yang juga gila bola. Dia bernama Ansen Bastyo biasa saya panggil Tio, rumahnya pun dekat dari rumah saya dan saya juga sering bermain bola di depan rumahnya karena didepan rumahnya terdapat rerumputan yang cocok untuk bermain sepakbola. Saya selalu bermain bola bersamanya dengan teman-teman saya. Memainkan sepakbola ini hanya memakai bola plastik seharga 5 ribu dan berbeda dengan bola lain. Jika bola lain kempes/bocor dan bakal tidak enak untuk dipakai bermain, maka berbeda karena jika ingin bermain bola ini harus dibuat lubang terlebih dahulu agar tekanan udara didalamnya tidak terlalu keras. Hal itu yang membuat bola lebih mudah dan menyenangkan untuk dimainkan.

Permainan bola ini sering kami lakukan di pinggir jalan. Kalau bahasa kerennya adalah "football street" atau sepakbola jalanan. Ya, kami memainkannya di depan toko penjual kopi dimana disitu ada tempat untuk mengeringkan kopi yang biasa kami pakai ketika toko/tempat itu tidak dipakai untuk mengeringkan kopi. Lokasinya sangat strategis yaitu di perempatan pasar dan toko toko. Meskipun sedikit beresiko karena sering kejadian tendangan kami mengarah ke orang lain/pengendara bahkan sering masuk got pinggir pasar. Tapi, karena hal itu yang menjadikan nya seru saat bola masuk got, tentunya kami akan berupaya untuk bisa mendapatkan nya lagi agar bisa melanjutkan permainan meski tentunya bola tersebut kotor bahkan bau.

Selain bermain bola, saya juga suka bermain bulutangkis. Saya memainkannya sama seperti bermain sepakbola yaitu dipinggir jalan ataupun hanya di samping rumah yang penting bisa digunakan untuk bermain bulutangkis ini. Yang tak jarang juga sering "kok" bulutangkis itu menyangkut diatas rumah. Saya pun sering memainkan permainan tradisional lainnya yang pastinya sangat menyenangkan. Seperti petak umpet, sepak sekong, bentengan. Petak umpet seperti biasa dimainkan dengan satu orang menjadi penjaga dan yang lainnya bersembunyi. Ini sangat menyenangkan meskipun tak jarang jika anak anaknya tidak ditemukan, sang penjaga frustasi bahkan menangis karena ternyata ia gagal. Untuk sepak sekong adalah permainan yang hampir sama seperti petak umpet yang melatih mental juga, bedanya jika petak umpet harus menyentuh dinding untuk bisa mengalahkan sang penjaga. Sepak sekong melakukannya dengan melempar sendal untuk bisa menjatuhkan susunan yang telah disusun penjaga. Permainan bentengan adalah permainan kelompok tidak seperti kedua permainan tadi, yang menjaga sebuah pos/benteng agar jangan sampai tersentuh lawan.

Adapun ketika bulan puasa datang, saya sering marathon pada saat subuh bersama teman teman saya. Meskipun saya harus bangun lebih awal saya selalu semangat jika maraton bersama teman. Di waktu maraton inilah kami dapat bebas menjelajahi jalan yang biasanya sangat sibuk dilalui kendaraan. Walaupun kami maraton termasuk jauh, bagi anak seperti kami. Tapi kami sama sekali tidak ada rasa lelah karena yang dirasakan adalah kesenangan. Meski sebenarnya pin sering setelah pulang maraton justru saya kembali untuk tidur lagi.

Ada lagi satu hal menyenangkan adalah saat bisa menjadi misdinar/pelayan Romo di suatu acara penting seperti natal. Saya sangat bangga dan senang bisa menjadi misdinar ketika natal karena bisa melayani romo dan tentunya romo melayani para umat. Atau secara tidak langsung saya berperan dalam pelayanan suatu misa/Ekaristi. Meski tidak selalu semuanya berjalan lancar, tapi saya yakin bahwa Tuhan akan selalu membantu anak-anaknya.



Lanjut ke masa saat SMP setelah masa SD yang bisa dibilang tradisional, mungkin di masa ini dapat dikatakan telah menuju kemodernan. Hal menyenangkan yang saya lakukan saat itu adalah dapat bermain di warnet. Mungkin ini adalah masa-masa dimana teknologi dan internet semakin berkembang. Saya diajak oleh teman saya Roni yang rajanya warnet. Karena dia saya sedikit demi sedikit mengerti bermain komputer yang juga membantu saya dalam mengerjakan tugas di dalam komputer tersebut, hingga hanya untuk merefresh otak setelah penat belajar di sekolah. Sangat menyenangkan seperti menonton YouTube, bermain game, dan mendengarkan musik sering saya lakukan disana.

Pada masa ini, saya juga sering bermain play station bersama teman sekelas saya Biwara. Awalnya saya hanya iseng diajak untuk bermain PS3, namun pada akhirnya ya hampir selalu bermain setelah itu. Karena saya dan Biwara yang bermain PS3 ini, ternyata memicu dan menari teman sekelas juga yaitu Daestein dan Marshall untuk mencoba permainan ini. Dan pada akhirnya mereka kecanduan juga memainkan permainan yang sangat menyenangkan ini. Kami berempat pun akhirnya selalu bermain PS setelah pulang sekolah.

Mungkin itu hal menyenangkan dalam kehidupan saya yang pastinya masih banyak hal lainnya. Posting ini sebenarnya tugas dari guru agama saya, yang diharuskan untuk menuliskan hal menyenangkan & tidak menyenangkan. Adapun tulisan mengenai hal tidak menyenangkan terdapat di link dibawah ini.

-Hal Tidak Menyenangkan